Penerapan Forward Chaining dan Metode Certainty Factor dalam Merancang Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Kepribadian

Authors

  • Fernando Ramadhan Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang
  • Yuhandri Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang
  • Gunadi Widi Nurcahyo Universitas Putra Indonesia "YPTK" Padang

DOI:

https://doi.org/10.35134/komtekinfo.v11i4.548

Keywords:

Sistem Pakar, Diagnosa, Gangguan Kepribadian, Forward Chaining, Certainty Factor

Abstract

Sistem pakar adalah aplikasi kecerdasan buatan yang dirancang untuk meniru kemampuan pakar dalam mengambil keputusan atau memberikan diagnosis secara akurat dan efisien. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosis gangguan kepribadian dengan menggunakan metode Forward Chaining dan Certainty Factor. Gangguan kepribadian sering kali sulit dikenali karena gejalanya yang kompleks serta ketidakmampuan individu untuk menyadari adanya gangguan dalam dirinya. Tujuan utama penelitian ini adalah mempermudah proses diagnosis gangguan kepribadian dan memberikan solusi yang dapat diakses oleh masyarakat secara mandiri tanpa harus mengandalkan konsultasi dengan psikolog yang memerlukan biaya tidak sedikit. Sistem ini dirancang untuk mengidentifikasi 10 jenis gangguan kepribadian, termasuk Paranoid, Schizoid, Schizotypal, Antisosial, Borderline, Histrionik, Narsistik, Avoidant, Dependent, dan Obsessive-Compulsive, melalui analisis terhadap 79 gejala yang terkait. Metode Forward Chaining digunakan untuk menyusun aturan berdasarkan gejala-gejala yang dimasukkan oleh pengguna. Nilai Certainty Factor diperoleh dari pakar guna memberikan tingkat kepastian dalam diagnosis yang dihasilkan. Data rekam medis dari 10 pasien digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem ini. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem pakar ini memiliki tingkat akurasi sebesar 98,1% dalam mendiagnosis gangguan kepribadian antisocial, dan akurasi diatas 90% untuk diagnosa data uji lainya. Sistem ini juga mampu mengidentifikasi beberapa pasien yang mungkin mengalami lebih dari satu jenis gangguan kepribadian dengan persentase yang berbeda-beda. Sistem pakar ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu yang efektif bagi tenaga medis dalam memberikan diagnosis yang lebih tepat dan cepat, tetapi juga menawarkan solusi diagnosis mandiri yang lebih terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat luas. Sistem ini diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kesadaran dan deteksi dini gangguan kepribadian serta mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan oleh individu yang memerlukan penanganan psikologis.

References

O. Pahlevi and M. K. Atmojo, “Application of Expert System for Diagnosing Diseases Cocoa Plants Using the Forward Chaining Algorithm Method,” SinkrOn, vol. 4, no. 2, p. 10, Mar. 2020, doi: 10.33395/sinkron.v4i2.10481.

N. Talpur, S. J. Abdulkadir, H. Alhussian, M. H. Hasan, N. Aziz, and A. Bamhdi, “Deep Neuro-Fuzzy System application trends, challenges, and future perspectives: a systematic survey,” Artif Intell Rev, vol. 56, no. 2, pp. 865–913, Feb. 2023, doi: 10.1007/s10462-022-10188-3.

H. Kaur, B. K. Sawhney, and S. K. Jawandha, “Evaluation of plum fruit maturity by image processing techniques,” J Food Sci Technol, vol. 55, no. 8, pp. 3008–3015, Aug. 2018, doi: 10.1007/s13197-018-3220-0.

S. I. Oguoma, K. K. Uka, C. A. Chukwu, and E. C. Nwaoha, “An Expert System for Diagnosis and Treatment of Mental Ailment,” OAlib, vol. 07, no. 04, pp. 1–22, 2020, doi: 10.4236/oalib.1106166.

A. A. Perbawawati, E. Sugiharti, and A. Muslim, “Bayes Theorem and Forward Chaining Method On Expert System for Determine Hypercholesterolemia Drugs,” Scientific Journal of Informatics, vol. 6, no. 1, pp. 2407–7658, 2019, [Online]. Available: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji

Z. E. Fitri, E. M. Ramadania, N. S. Wibowo, I. P. D. Lesmana, and A. M. N. Imron, “A Combination of Forward Chaining and Certainty Factor Methods for Early Detection of Fever : Dengue Hemorrhagic Fever, Malaria and Typhoid,” Scientific Journal of Informatics, vol. 9, no. 1, pp. 23–31, May 2022, doi: 10.15294/sji.v9i1.33007.

M. Irfan, P. Alkautsar, A. R. Atmadja, and Wildan Budiawan Zulfikar, “Diagnosis of Asthma Disease and The Levels using Forward Chaining and Certainty Factor,” Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi), vol. 6, no. 5, pp. 761–767, Oct. 2022, doi: 10.29207/resti.v6i5.4123.

R. Dian, S. Sumijan, and Y. Yuhandri, “Sistem Pakar dalam Identifikasi Kerusakan Gigi pada Anak dengan Menggunakan Metode Forward Chaining dan Certainty Factor,” Jurnal Sistim Informasi dan Teknologi, pp. 65–70, Sep. 2020, doi: 10.37034/jsisfotek.v2i3.24.

A. Lapu Kalua, P. Korespondensi, D. Tineke Salaki, and S. Ratulangi, “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Malaria dengan Certainty Factor dan Forward Chaining,” ITSESC: Journal of Information Technology, Software Engineering, and Computer Science, vol. 1, no. 1, 2023.

Y. P. Utami, A. Triayudi, E. Tri, and E. Handayani, “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Diabetes Mellitus (DM) menggunakan Metode Forward chaining dan Certainty factor Berbasis Android,” Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi), vol. 5, no. 1, p. 2021, 2021, doi: 10.35870/jti.

Primananda AP, “Definisi Mental Illness(Gangguan Mental),” 2022.

I. Amira, H. Hendrawati, I. Maulana, and S. Senjaya, “Penyuluhan tentang Kesehatan Jiwa Remaja di Pondok Pesantren Miftahul Hidayah Kelurahan Lebakjaya Kecamatan Karangpawitan,” Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), vol. 6, no. 4, pp. 1693–1704, Apr. 2023, doi: 10.33024/jkpm.v6i4.9479.

WHO, “Mental Disorder,” 2022.

A. M. Chanen and K. Nicol, “Five failures and five challenges for prevention and early intervention for personality disorder,” Curr Opin Psychol, vol. 37, pp. 134–138, Feb. 2021, doi: 10.1016/j.copsyc.2020.12.005.

Rokom, “Kemenkes Beberkan Masalah Permasalahan Kesehatan Jiwa di Indonesia,” 2021.

D. Teguh Yuwono and A. Fadlil, “Comparative Analysis of Dempster-Shafer Method and Certainty Factor Method On Personality Disorders Expert Systems,” Scientific Journal of Informatics, vol. 6, no. 1, pp. 2407–7658, 2019, [Online]. Available: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji

D. P. Sari, “Gangguan Kepribadian Narsistik dan Implikasinya Terhadap Kesehatan Mental,” Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan Konseling Islam, vol. 5, no. 1, p. 93, May 2021, doi: 10.29240/jbk.v5i1.2633.

“Suicide in Indonesia in 2022: Underreporting, Provincial Rates, and Means”.

S. Balaratnasingam and A. Janca, “Culture and personality disorder: a focus on Indigenous Australians.,” Curr Opin Psychiatry, vol. 30, no. 1, pp. 31–35, Jan. 2017, doi: 10.1097/YCO.0000000000000293.

D. Imantata Muhammad and N. Falih, “Penggunaan K-Nearest Neighbor (KNN) untuk Mengklasifikasi Citra Belimbing Berdasarkan Fitur Warna,” no. 1, 2021.

S. Supriadi, I. Wiseto, and P. Agung, “Rancang Bangun Sistem Pakar Tes Psikologi Kepribadian Dengan Metode Certainty Factor,” vol. 4, no. 2, 2023.

Downloads

Published

2024-09-24

How to Cite

Fernando Ramadhan, Yuhandri, & Gunadi Widi Nurcahyo. (2024). Penerapan Forward Chaining dan Metode Certainty Factor dalam Merancang Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Kepribadian . Jurnal KomtekInfo, 11(4), 213–221. https://doi.org/10.35134/komtekinfo.v11i4.548

Issue

Section

Articles